Buku anak-anak gratis

Perdana Menteri negara itu tiba di rumah Bhukkali. Bhukkali gembira karena Perdana Menteri akan membawa permen.

Caca pergi ke rumah Dina dan Dina menunjukkan kepada Caca permainan-permainan yang seru. Caca ingin mencobanya semua.

Ken beli tepung beras dan sisa lima ribu. Kenapa ibu terus melihat Ken penuh curiga, sih?

Ken bingung kenapa ibu terus memandanginya dengan curiga bahkan setelah dia balik dari membeli tepung.

Ken bisa bantu Ibu memasak, dan juga bisa beli es loli dengan sisa lima ribu. Ibu penuh curiga terhadap Ken, tapi masakan Ibu pasti sedap.

Belalang, Katak, dan Jangkrik sedang bermain di padang rumput. Tiba-tiba, mereka menyadari bahwa teman-teman mereka sakit. Mereka pergi ke dokter dan mengetahui bahwa teman-teman mereka sakit karena bahan kimia di sungai.

Belalang, Katak, dan Jangkrik jadi sakit setelah bermain di lapangan yang terkena perlakuan bahan kimia dan harus pergi ke dokter. Jangkrik belajar dari pengalaman itu dan membersihkan lapangan tersebut.

Belalang, Katak, dan Jangkrik sedang bermain di padang rumput yang hijau. Suatu hari, teman-teman Belalang jatuh sakit. Belalang bermain sendirian. Keesokan harinya, teman-teman Belalang sudah tidak ada lagi di padang rumput.

Sebuah batu kecil berwarna hitam sedih karena tidak memiliki sayap seperti hewan-hewan lainnya. Ibunya memberitahu bahwa batu tersebut istimewa dengan caranya sendiri. Batu itu senang dan bersyukur mendengar hal ini.

Batu kecil hitam yang kotor di gua gelap bersedih karena ia tidak bisa ke mana-mana. Cacing tanah, serangga, dan kelelawar mengolok-oloknya.

Batu itu ditemukan oleh seseorang dan senang bisa berguna bagi mereka.

Hani kagum melihat batik yang di buat oleh Bima. Ia baru mengetetahui bahwa warna di batik tersebut dari kulit buah-buahan

Bima membawa kulit rambutan dari rumah Hani untuk membuat batik liek. Hani mencoba membatik seperti Bima, dan mencoba berbagai macam warna.

Batik liek adalah batik yang terbuat dari tanah liat. Tanah liat menjadi warna dasar dan pewarnanya terbuat dari kulit buah.

Ayah Rilo akan memajang beberapa karyanya batik di sebuah pameran, tetapi Rilo secara tidak sengaja merusak salah satu karyanya. Ayah Rilo tidak marah, tetapi mengatakan bahwa Rilo hanya bisa datang ke pameran jika mereka belajar cara membuat batik terlebih dahulu.

Ayah Rilo membawa batik baru ke sebuah acara. Rilo membantunya membawanya ke sana. Saat mereka tiba, batiknya sudah rusak. Ayah Rilo tidak marah, tapi memuji Rilo karena jujur. Rilo punya ide untuk memperbaiki situasi.

Ayah Rilo marah karena tinta untuk batik berantakan, tetapi Rilo punya ide agar batik itu tetap bisa dipajang di pameran.

Ayo bangun! Ayo, ke sana. Semangat. Tunggu dulu. Ayo baris. Berangkat. Ayo, baris yang rapi. Kamu ke sini. Kamu bawa pulang bunga.

Para lebah mencari madu dengan bersama-sama.

Sekelompok lebah sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja pada hari ketika ratu mereka tiba-tiba jatuh sakit. Mereka mencoba membantunya, tetapi dia bersikeras untuk terus bekerja. Akhirnya, dia pingsan karena kelelahan dan lebah harus membawanya kembali ke sarang.