Buku anak-anak gratis

Kakek Berima adalah seorang pria tua yang bahagia yang suka bernyanyi dan bepergian. Dia memiliki teman-teman dari berbagai hewan, dan dia selalu mengajarkan kepada anak-anak untuk menghormati orang tua mereka.

Kamal finally sees his friend Gagan in the midst of a lot of people and noise. They walk to Kamal's house together.

Ketika Kamal menuju rumah dengan kota yang sangat bising, Di jalan Kamal bertemu dengan Gagan. Mereka menuju ke rumah bersama-sama.

Kamal sedang berjalan ke rumahnya saat dia melihat seekor kuda dan kereta. Dia bertanya-tanya apakah dia berada di jalan yang benar, dan kemudian dia melihat temannya Gagan.

Burung Pelatuk minta warna pada kakek sihir. Burung Pelatuk jadi merah. Burung Kecil juga minta warna kuning pada Kakek Sihir.

Semua burung dulu berwarna putih, tapi suatu hari burung bernama Pelatuk meminta kepada penyihir untuk menjadikannya cantik dan dia mengubahnya menjadi warna merah.

Kakek Sihir menyihir Burung Pelatuk, sehingga membuatnya lebih cantik.

Awan mencari teman untuk menari bersama, dan akhirnya bertemu dengan Merak, Ikan, dan petani.

Awan turunkan hujan untuk Merak, Ikan, dan Petani. Mereka sangat senang!

Awan senang karena semua orang, hewan, dan tumbuhan membutuhkan hujan!

Kelinci, Ayam Jago, Burung Emu, Kuda Nil, dan Gorila sedang berada di hutan.

Pemilik panah itu adalah beruang.

Raja hutan adalah beruang, dan itu bukan panah musuh, itu panah raja hutan!

Aku suka membuat boneka tali dengan berbagai cerita dan berbagai kostume. Boneka tali sering juga aku tunjukan kepada keluarga.

Saya suka membuat boneka tali, dengan kostum dan backdrop.

Sata adalah teman saya. Sata selalu bersikap jahat terhadap saya. Karena Sata, saya selalu merasa takut. Saya kesulitan membaca di sekolah dan di rumah. Di sekolah, guru melihat bahwa saya tidak rajin lagi.

Sata, anak kelas enam, mulai merundungku dan meminta uangku dengan paksa setiap hari. Aku gundah.

Pensil Warna adalah pensil-pensil yang takut untuk diserut karena mereka berpikir itu akan menyakitkan. Mereka bertemu dengan Buku Gambar, sebuah buku mewarnai, dan menyadari bahwa mereka bisa berguna dengan memberikan warna.

Sebuah pensil baru diberikan, dan itu diasah. Pensil itu takut, dan tidak ingin diasah. Buku menyarankan agar mereka kabur. Buku menjadi lebih indah karena warna pensil. Pensil tidak lagi takut untuk diasah.

Pensil warna di dalam sebuah kotak mulai merasa takut karena melihat serutan pensil. Ada yang takut sakit jika diserut sampai tajam.